Sun. Sep 28th, 2025

Keuskupan Agung Pontianak

Non Ego Sed Christus In Me

Uskup Agus Berkati Sacrarium

Uskup Agus Pimpin Ibadat Pemberkatan Sacrarium (17/8/2025)

Pontianak | Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 80, Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus memimpin Ibadat Pemberkatan Sacrarium di Gereja Katedral Santo Yosep Pontianak, Minggu 17 Agustus 2025 pukul 11.00 WIB.

Hadir dalam upacara pemberkatan ini Pastor kepala Paroki Katedral RD. Alexius Alex, Pastor rekan RD. Martin, RD. Rupinus Kehi dari keuskupan, diakon, dan pengurus DPP harian paroki Katedral, serta beberapa umat.

Dalam kata pembukanya, Mgr. Agus menyampaikan rasa syukur atas selesainya pembangunan Sacrarium di Katedral. Ia menekankan bahwa fasilitas ini hadir bukan hanya untuk melengkapi sarana liturgi, tetapi juga sebagai tanda nyata penghormatan Gereja terhadap hal-hal suci.

Uskup Agus mendupai tempat menyimpan benda-benda suci yang akan dihancurkan di Sacrarium (17/8/2025)

“Segala sesuatu yang berkaitan dengan liturgi harus dijaga dengan penuh hormat. Sacrarium ini adalah sarana iman yang membantu kita menempatkan yang kudus pada tempatnya,” ujarnya.

Kata Uskup Agus, Sacrarium adalah tempat khusus dalam gereja yang digunakan untuk menyalurkan air suci seperti air bekas pencucian bejana misa atau air baptis, agar dikembalikan ke tanah dengan penuh hormat. Keberadaannya menjadi bagian penting dalam tata liturgi Gereja Katolik.

RD. Alex menunjukkan tempat pembakaran benda-benda suci yang sudah rusak (17/8/2025)

“Jadi, Sacrarium bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan ungkapan iman dan penghormatan Gereja kepada Tuhan,”tandasnya.

Dengan diberkatinya Sacrarium, pelayanan liturgis di Katedral semakin lengkap dan memperkaya kehidupan iman umat.

Sementara itu, pastor paroki Katedral Santo Yosep, RD Alexius Alex, menyampaikan bahwa kehadiran Sacrarium di Katedral banyak terinspirasi dari ide dan arahan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus.

RD. Alex tunjukkan tempat menyimpan abu hasil pembakaran lalu dialiri oleh air sehingga masuk ke dalam Sacrarium (sumur suci) 17/8/20225

“Sacrarium ini lahir dari pemikiran dan perhatian Bapak Uskup. Beliau ingin agar Gereja kita memiliki fasilitas yang sesuai dengan tata liturgi dan sekaligus mengajarkan umat untuk lebih menghormati hal-hal yang kudus,” jelas Pastor Alex.

Menurutnya, Sacrarium bukan sekadar sarana fisik, melainkan juga bentuk pendidikan iman.

“Dari sini umat belajar bahwa hal-hal yang dipakai dalam liturgi harus diperlakukan dengan hormat. Semoga kehadiran Sacrarium memperkaya kehidupan iman umat di Katedral,” tambahnya.

RD. Alex, menjelaskan bahwa Sacrarium dipadukan dengan sebuah taman sederhana.

Abu hasil pembakaran tadi yang sudah dialiri air akan masuk ke sumur suci/Sacrarium (17/8/2025)

“Sacrarium ini bukan hanya sarana liturgi, tetapi juga kami padukan dengan taman. Umat boleh saja datang ke tempat ini sebagai destinasi rohani, sambil membawa benda-benda rohani mereka yang sudah rusak untuk dihantar dengan cara yang pantas,” kata RD. Alex.

Menurut RD. Alex, kehadiran Sacrarium ini membantu umat untuk semakin menghargai benda-benda rohani yang pernah dipakai dalam doa maupun liturgi. Dengan demikian, Sacrarium dan taman ini tidak hanya berfungsi praktis, tetapi juga menjadi ruang doa yang menuntun umat pada pengalaman iman yang lebih mendalam.

Dikatakan RD. Alex, umat boleh membawa benda rohani yang sudah rusak atau tidak layak pakai lagi untuk dihantar ke Sacrarium, seperti rosario yang putus atau rusak,  kitab doa kecil yang sudah tidak bisa dipakai, lilin atau sisa perlengkapan doa yang bersifat sacral, gambar atau patung kecil rohani yang rusak, medali atau benda devosional lain yang sudah tidak layak digunakan.

“Benda-benda tersebut tidak dibuang sembarangan, tetapi dihantar dengan hormat ke Sacrarium, sehingga tetap menunjukkan sikap penghormatan terhadap hal-hal yang kudus,”ujarnya. #Paul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2019 Keuskupan Agung Pontianak