San Agustin Wisuda 315 Lulusan: Meneguhkan Peran Ilmu, Iman, dan Keberadaban
Kubu Raya | Rabu, 26 November 2025, Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (San Agustin) dan Akademi Keuangan dan Perbankan Grha Arta Khatulistiwa (GAK) melaksanakan wisuda di Qubu Resort, Kubu Raya Kalimantan Barat.

Dalam suasana khidmat, sebanyak 315 lulusan dari tiga program studi resmi dikukuhkan di hadapan Kepala Badan Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XI Kalimantan, Pengurus Yayasan, dan Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak, para orang tua wisudawan/Ii serta para undangan.

315 Lulusan Siap Mengabdi ke Masyarakat
Prosesi wisuda tahun ini mengukuhkan: 158 lulusan D3 Keperawatan, 86 lulusan D3 Kebidanan, dan 71 lulusan D3 Keuangan & Perbankan Grha Arta Khatulistiwa.

Demikian mengutip laporan pendidikan yang disampaikan oleh Wakil Rektor I, Dr. Monika Widyastuti Surtikanti, M.Pd., yang menyoroti peningkatan kualitas proses belajar, kedisiplinan akademik, serta komitmen universitas dalam penguatan karakter.
Tiga lulusan terbaik diumumkan dalam acara tersebut. Fernanda Valentina (IPK 3,88) lulusan terbaik dari D3 Keperawatan. Yesa Putri Revalina (IPK 3,89) lulusan terbaik dari D3 Kebidanan, dan Yeni Leta (IPK 3,95) lulusan terbaik dari D3 Keuangan & Perbankan GAK
Rektor: “Wisuda adalah awal perjalanan profesional”
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo,
Pastor Dr. Johanes Robini Marianto, S.Fil., M.A., OP, mengajak para lulusan untuk memandang wisuda sebagai titik awal pengabdian.

Membuka refleksinya dengan perikop Kitab Suci tentang kelahiran Yohanes Pembaptis “Menjadi apakah anak ini nanti?” Rektor mengajak para lulusan untuk merenungkan visi hidup jangka panjang.
“Pertanyaan itu kini menjadi refleksi bagi Anda semua. Dalam lima atau sepuluh tahun mendatang, siapakah Anda? Wisuda adalah awal perjalanan, terutama bagi lulusan D3 yang baru memulai langkah profesional,” tegasnya.
Beliau menekankan bahwa kualitas seorang profesional tidak hanya diukur dari gelar akademik, tetapi dari karakter, sikap melayani, dan kemampuan memberi dampak bagi masyarakat.
“Universitas menjadi besar bukan semata karena banyaknya orang cerdas, tetapi karena hadirnya pribadi-pribadi yang membawa kebaikan. Kekudusan bukan idealisme kosong. Carlo Acutis, seorang ahli IT, membuktikannya,” ujarnya.
Rektor juga menyerukan pentingnya pertobatan dalam dunia pendidikan.
“Pertobatan berarti menyadari kelemahan dan memperbaikinya. Dari situlah mutu pendidikan bertumbuh.”tandasnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan: “Berjalan bersama, membangun dari pinggiran”
Ketua Dewan Pembina Yayasan Landak Bersatu, Mgr. Agustinus Agus, OP, menegaskan bahwa universitas memiliki mandat sosial yang kuat.

“Semangat sinodalitas harus diterjemahkan dalam dunia pendidikan. Kita memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anak dari pedesaan dan pedalaman. Universitas harus hadir bagi mereka yang paling kecil dan tersisih,” ujarnya.
Ia optimistis bahwa kampus mampu mewujudkan mandat tersebut melalui kerja sama dan keterbukaan terhadap semua pihak yang berkehendak baik.
Administrator Apostolik: “Ilmu harus memuliakan manusia”
Administrator Apostolik Keuskupan Agung Pontianak, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFMCap, menilai wisuda ini sebagai bagian penting dari misi Gereja dalam membangun manusia seutuhnya.
“Saya memberi apresiasi kepada seluruh pengelola kampus. Anda telah menghasilkan lulusan yang siap menempati peran penting di masyarakat,” katanya.

Beliau menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat berdiri sendiri tanpa landasan iman dan keadaban.
“Masyarakat menunggu kontribusi Anda. Pengabdian tidak berhenti pada penguasaan ilmu, tetapi diwujudkan melalui ketulusan, kejujuran, dan keberadaban,” tegasnya.
Menurutnya, keseimbangan antara ilmu, iman, dan keadaban akan membawa para lulusan pada makna kehidupan yang sejati dan bermanfaat bagi banyak orang #Paul