Mon. Oct 27th, 2025

Pastor Fransiskus Kebry CM : Paskah Bicara Sesuatu Yang Baru

“Paskah berbicara tentang sesuatu yang baru. Paskah adalah saat di mana Tuhan memperbarui hidup kita dan saat di mana kita membuat sesuatu yang baru dalam hidup ini,”.

Demikian ungkap Pastor Fransiskus Kebry CM mengawali renungannya saat memimpin Misa I pada Perayaan Hari Raya Paskah, Mingg (21/4/2019) di Gereja Katolik Paroki Keluarga Kudus Kota Baru Pontianak.

Pastor Kebry memberkati telur Paskah yang akan dibagikan kepada umat yang hadir dalam Misa I, Minggu (21/4/2019)

Hidup baru dalam Paskah umat Katolik kerapkali disimbolkan dengan telur.

Menanggapi hal ini, Pastor Fransiskus Kebry CM menjelaskan bahwa telur diangkat sebagai lambang/simbol perayaan paskah karena telur adalah lambang cikal bakal kehidupan, dimana didalam sebuah telur ada kehidupan baru yang akan lahir, tumbuh, dan berkembang .

Jadi, lanjut Pastor Kebry, diharapkan dengan mengambil telur sebagai simbol perayaan kebangkitan Tuhan Yesus, kita umat kristiani diharapkan mampu untuk mengambil suatu langkah baru dalam kehidupan kita.

“Langkah baru dimana kita akan menuju kepada kehidupan yang baru, yang jauh lebih baik. Sama seperti Tuhan Yesus yang telah bangkit di antara orang mati, menang atas maut, dan menghapuskan dosa-dosa kita umat-Nya, “tandas Pastor Kebry.

Petugas membagikan telur Paskah kepada setiap umat

Saat merayakan Paskah, kata Pastor Kebry,  kita berjanji kepada Tuhan untuk berbuat sesuatu yang baru, yakni menjalani hidup dengan cara yang berbeda dan lebih positif.

“Minggu Paskah adalah Perayaan Kebangkitan Tuhan. Paskah adalah hari terbesar dan terpenting,” ujar Pastor Kebry.

Menurut Pastor Kebry, inti dari Paskah adalah Yesus telah menyelesaikan tugas-Nya dengan cara mati di kayu salib untuk mengalahkan maut dan menyelamatkan kita dari dosa.

Pertanyaannya sekarang, lanjut Pastor Kebry, adalah apa niat kita yang telah ditebus oleh Yesus? Kita harus memiiki tekad baru untuk bangkit dari segala bentuk kemalasan, kerapuhan dan berjanji pada diri sendiri untuk berani berubah.

Di akhir renungannya, Pastor Kebry menegaskan bahwa bersama Paskah Tuhan, kita pasti sanggup berbuat sesuatu yang lebih baik.

“Kalau belum berubah, berarti kita belum merayakan Paskah,” tegas Pastor Kebry.

Usai Misa I Hari Raya Paskah ini, setiap umat dibagikan 2 butir telur yang sudah direbus dan diberkati oleh Pastor untuk dibawa pulang. Telur-telur ini dibawa pulang, supaya berkat Paskah juga sampai ke rumah bersama keluarga.

Rayakan Paskah dengan semangat baru.

PM

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2019 Keuskupan Agung Pontianak