Majelis Pendidikan Katolik KAP: Seminar Implementasi Ajaran Sosial Gereja di Sekolah Katolik
Dewasa ini, dunia pendidikan terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitas ke arah yang lebih baik terutama menyikapi permasalahan dan kebimbangan yang terjadi, baik dalam proses belajar mengajar, administrasi, kerjasama antar tenaga pengajar dan karyawan, interaksi dengan peserta didik, maupun upaya penerapan nilai-nilai kebaikan dalam sekolah.
Bagaimanakah menerapkan nilai keadilan dalam dunia pendidikan formal? Bagaimanakah dengan proses penilaian hasil kerja peserta didik? Seringkali para pengajar harus berhadapan dengan situasi semacam itu.
Menyikapi hal tersebut, Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Agung Pontianak mengadakan Seminar Ajaran Sosial Gereja dengan narasumber oleh Pastor Prof. Dr. William Chang OFM.Cap pada hari Sabtu, 15 Februari 2020 di Aula Bina Remaja Persekolahan Bruder Pontianak
Seminar yang bertajuk “Implementasi Ajaran Sosial Gereja (ASG) di Sekolah Katolik” diikuti oleh kurang lebih 120 orang yang terhimpun dalam Yayasan Lembaga Pendidikan Katolik (LPK) meliputi para ketua yayasan, para kepala sekolah dan guru yang datang dari Pontianak, Singkawang, Landak, Bengkayang, Ketapang, dan sebagainya.
“Banyak rekan pendidik, kepala sekolah bukan lupa tapi kurang membaca tentang ajaran sosial gereja, maka hari ini kita bersama-sama belajar ajaran sosial gereja yang akan diimplementasikan di sekolah,” ungkap Ketua MPK Keuskupan Agung Pontianak, Bruder YM Vianney MTB dalam kata sambutannya.
Dalam seminar ini, Pastor William Chang, OFM.Cap memaparkan latar belakang terbentuknya Ajaran Sosial Gereja yang diawali kepekaan, kesadaran dan tanggapan Gereja Katolik terhadap situasi sosial, ekonomi, dan kemanusiaan di kalangan kaum buruh di Eropa dan Amerika Utara dalam abad ke – 19.
“Ajaran Sosial Gereja merupakan wajah lain dari alkitab yang bentuknya berkaitan langsung dengan kehidupan sosial di masyarakat,” jelasnya.
Dari Ajaran Sosial Gereja tersebut, banyak nilai-nilai yang dapat diambil dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkup pekerjaan, secara khusus para pengajar dan karyawan yang berkecimpung di dunia pendidikan.
Nilai-nilai tersebut antara lain: Injil, Keluhuran Martabat, Adil, Setia Kawan, Damai, Dialog, dan Persaudaraan Universal.
Pastor William Chang, OFM.Cap menjelaskan nilai-nilai tersebut dan menekankan tindakan konkret sebagai perwujudan dari nilai-nilai secara luas dan mendalam.
“Mari kita berusaha merobohkan tembok dan sekat – sekat dalam lembaga formal agar para karyawan bersatu, bergantung dan saling membutuhkan serta bekerjasama dengan baik dalam bidang kebaikan, bukan bekerjasama yang baik dalam bidang kejahatan,” paparnya.
Ia menambahkan, para pendidik harus tahu terlebih dahulu mengenai ASG dan maknanya agar dapat menerapkan prinsip dari nilai tersebut. Apabila kita mencerna ASG dengan baik walaupun mungkin ada kesulitan, maka banyak yang dapat kita terapkan.
Dalam seminar tersebut, peserta diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan terkait materi yang dipaparkan oleh narasumber. Beberapa pertanyaan diajukan berdasarkan perihal ingin tahu tentang Ajaran Sosial Gereja maupun solusi atas kemelutan yang mereka hadapi di dunia pendidikan.
Maka, diakhir materi seminar disampaikan beberapa relevansi yang sesuai dengan implementasi Ajaran Sosial Gereja meliputi :
- Internalisasi dan sosialisasi nilai-nilai ASG
- Baca tanda-tanda zaman (pacem in terris) atau tanggapi tanda-tanda zaman
- Terobosan-terobosan baru sehingga tidak ketinggalan dan ditinggalkan
- Strategic planning dengan pertanyaan : apakah yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah kita?
“Ini relevansi yang sesuai dengan implementasi Ajaran Sosial Gereja, tinggal kita sesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing,” tandas Pastor William Chang, OFM.Cap.
Pricilia Grasela