Ultah Episkopal Mgr Agustinus Agus, Hadirkan Suharso Manoarfa & KH Yahya Cholil Staquf
Umat Katolik di Keuskupan Agung Pontianak kembali akan merayakan ulang tahun Episkopal (tahbisan uskup, Red) Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, ke-20. Kali ini panitia mengusung tema, “Bersama Membangun Negeri dan Kalimantan Barat.”
Ada yang sangat istimewa dalam kegiatan yang akan digelar pada Jumat (6/3) di d’TROPIZ CLUBHOUSE Citra Garden Aneka, Jl Arteri Supadio KM 17,5 Kubu Raya tersebut.
Menurut Ketua panitia, Emiliana TB SH MSi, akan dihadirkan Kepala Bappenas Suharso Manoarfa dan Khatib Aam PB Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf.
“Selain itu tentu saja tokoh-tokoh Kalbar seperti Gubernur, Kapolda, Pangdam, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta lainnya,” kata anggota DPRD Kota Pontianak tersebut.
Emiliana menegaskan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka syukur atas 20 tahun tahbisan episkopal Mgr Agustinus Agus. “Sekaligus momen untuk silahturahmi dan bincang terkait Membangun Negeri dan Kalimantan Barat,” kata Emiliana saat keterangan pers di Rumah Dominikan, Jalan Palapa 3, Senin (2/3). Emiliana didampingi sejumlah panitia antara lain Wakil Ketua Panitia Bernadus Mariadi (Pak Alex), Sekretaris Sekundus SSos MM, anggota kepanitiaan yang diwakili oleh Irwan Manik Radja ST MT, serta perwakilan dari STKIP Pamane Talino (Pata) Mustika Aji Hertanto SPd MA.
Emiliana mengatakan bahwa dalam perayaan syukur lintas agama dan golongan ditekankan kembali komitmen Mgr Agustinus terkait membangun negeri dan Kalbar bersama tanpa membedakan dan mengkotakkan.
“Sesuai dengan visi ini, yaitu membangun negeri dan Kalbar di dalam kebersamaan, maka akan coba kita hadirkan Bapak DR Ir H Suharso Monoarfa yang adalah Kepala Bappenas RI yang akan memaparkan bagaimana perubahan besar yang akan dihadapi Kalimantan dan Kalbar khususnya dengan pemindahan Ibu Kota,” kata Emiliana.
“Beliau sendiri dekat semua pihak, terutama kali ini sahabat beliau yaitu KH Yahya Cholil Staquf, akan hadir merayakan bersama beliau dan memberikan pencerahan kepada kita juga. Mereka berdua bersahabat dan juga pernah bersama-sama menghadap Sri Paus Fransiskus di Vatikan dalam rangka membawa wajah Indonesia yang damai dan bersahabat tanpa membedakan satu sama lain,” katanya Menambahkan.
Sementara itu sebagai perwakilan dari STKIP PATA, Mustika Aji Hertanto, mengatakan bahwa peristiwa ulang tahun tahbisan episkopal Mgr Agustinus Agus pantas disyukuri oleh Gereja Katolik Keuskupan Agung Pontianak dan kita semua.
“Sebab kita perlu memaknai sebagai sebuah panggilan yang sebenarnya selalu ada di hati beliau yaitu, Bersama Membangun Negeri dan Kalimantan Barat,” katanya.
Dikatakan, sebagai Mgr Agustinus Agus pernah mengatakan dalam sambutannya di Forum Resmi STKIP PATA bahwa, kita tidak bisa membangun tanpa melibatkan semua.
“Maka dari itu di dalam perayaan syukur ini Komisi HAK Keuskupan Agung Pontianak dan STKIP Pamane Talino mengundang pelbagai elemen masyarakat untuk hadir merayakan bersama beliau,” kata Mustika Aji Hertanto.
Dikatakan, Kalbar sebagai bagian dari Pulau Kalimantan dan Indonesia tentu akan mengalami perubahan besar dengan keputusan Presiden Jokowi yang akan memindahkan Ibukota negara ke Kalimantan. Suka atau tidak suka, Kalbar dan sekitarnya mesti berbenah. Bapak Uskup Agung Pontianak mengajak semua pihak bersiap diri menyambut peristiwa nasional dan besar pengaruhnya bagi semua pihak, terutama di Kalimantan Barat.
Membangun Kalbar tidak bisa sendirian. Pengkotakkan adalah paradigma masa lampau dan malah merugikan kita semua.
“Syukuran yang didukung banyak tokoh masyarakat sebagai panitia dan bahkan pihak Citra Garden Aneka merupakan sebuah pesta kebersamaan; sebuah syukur akan rahmat Tuhan bagi kita semua bahwa, Anak Kampung Kini Menjadi Uskup Agung,” katanya.
Sekretaris panitia, Sekundus SSos MSi mengatakan persiapan kepanitiaan dan undangan sudah 80 persen. Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dan mengkonfirmasi ulang para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Gubernur Kalimantan Barat, Kapolda, Pangdam dan lainnya yang akan hadir dalam kegiatan tersebut.
“Kita tentu berharap kegiatan ini sukses, karena ini adalah kegiatan kita bersama, melibatkan banyak pihak,” kata Asisten III Setda Pemprov Kalbar tersebut.
Wakil Ketua Panitia Bernadus Mariadi menyebutkan, latar belakangnya diadakan perayaan syukur ini merupakan salah satu tindakan nyata dari niat Mgr Agustinus Agus untuk koordinasi tentang maju dan perkembangan sumber daya manusia di tanah Kalimantan Barat. “Bukan hanya untuk kalangan Katolik saja, tetapi secara menyeluruh,” ujarnya.
Ultah Episkopal
Seperti diketahui, momen ulang tahun episkopal Mgr Agustinus Agus ke-20 tahun merupakan sebuah kesempatan kasih dan sebagai tokoh masyarakat. Hal ini ini merupakan kesempatan untuk bersama-sama dalam menjalin kerukunan baik untuk pihak pemerintah maupun antar agama.
Mgr Agustinus Agus sebelumnya oleh Tahta Suci ditunjuk sebagai Uskup Sintang, kemudian pada 3 Juni 2014 diangkat menjadi Uskup Agung Pontianak. Mgr Agustinus Agus, selama menjadi imam, Pastor Paroki, Administrator Apostolik, Uskup Sintang, sampai Uskup Agung Pontianak, dikenal sebagai pribadi yang terlibat di dalam kehidupan masyarakat Kalimantan Barat.
Mgr Agus bukan hanya Gembala umat Katolik, tetapi ia merupakan tokoh masyarakat untuk umat Katolik bahkan untuk semua kalangan masyarakat. Banyak yang melukiskan sosok Mgr Agus ini seperti tokoh budaya.
“Misalnya beliau sangat terlibat dengan dunia budaya, terutama budaya dan masyarakat Dayak, misalnya membangun rumah Betang, mendukung acara Gawe Budaya Dayak,” tambah Emiliana TB.
Disebutkan, dalam bidang kemasyarakatan, Mgr Agustinus Agus juga berusaha menyatukan semua golongan masyarakat dengan sirahturami, pertemuan, dan membahas persoalan yang menyangkut kehidupan bersama demi perkembangan dan perdamaian.
“Di lain sisi Mgr Agustinus Agus juga sangat memperhatikan bidang Pendidikan. Ia bukan hanya memberikan banyak beasiswa kepada anak-anak muda. Bahkan memotori cita-cita mendirikan universitas di Kalimantan Barat, yang terbuka untuk semua,” kata nya.
Emiliana menyebutkan, langkah pembangunan universitas tersebut antara lain dimulai dari pengambilalihan STKIP Pamane Talino yang merupakan sebuah langkah awal menuju cita-cita adanya Universitas Katolik di Kalbar.
“Dalam Pendidikan ia selalu medepankan kebersamaan sehingga staf dan dosen juga terbuka untuk semua golongan masyarakat maupun agama. Bagi beliau, pendidikan untuk semua kalangan adalah alasan yang tepat untuk membangun Kalimantan Barat untuk lebih maju, karena lewat Pendidikan masyarakat, adalah kunci menuju masa depan yang lebih baik,”ujar Emiliana TB.
Stefanus Akim